Home BERITA Paus Fransiskus: Krisis Panggilan di Eropa, Indonesia Jadi Solusinya (2)

Paus Fransiskus: Krisis Panggilan di Eropa, Indonesia Jadi Solusinya (2)

0
Ilustrasi: 10 Remaja Dayak resmi bergabung masuk menjadi Postulan Kongregasi Suster Santo Augustinus dari Kerahiman Allah (0SA) Ketapang, Kalbar. (Sr. Ludovika OSA)

DULU sekali, Indonesia menjadi tujuan misi. Indonesia menjadi Tanah Misi bagi negara-negara Eropa yang Katolik atau Kristen: Negeri Belanda, Jerman, Perancis, Italia, dan Polandia.

Sejumlah misionaris asing juga datang dan masuk ke Indonesia dari Brazil, Taiwan, Filipina, dan negara-negara “Indo-China” seperti Laos dan Vietnam lantaran mereka lari dari kejaran pemerintahan komunis yang mulai muncul tahun 1960-an.

Banyak religius suster, bruder, imam menyambangi Indonesia dari negara-negara Eropa. Kisah perjalanan misi ini berakhir dengan semakin sedikitnya tenaga misionaris asing datang ke Indonesia.

Kini, yang terjadi sebaliknya. Indonesia menjadi tanah subur bagi panggilan dan mengirim banyak tenaganya ke “Tanah Misi” di Eropa, Amerika Latin, Afrika, dan juga sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.

Krisis panggilan, pergilah ke Indonesia

Menanggapi Paus Fransiskus yang dalam pidatonya saat Hari Hidup Bakti ke-26 tanggal 2 Februari 2022 yang menyebut Indonesia sebagai ladang subur panggilan hidup religius, Ketua IRRIKA di Roma Romo Paulus “Polce” Halek Bere SS.CC memberi catatan refleksinya.

“Beberapa tahun lalu, para misionaris  telah datang mewartakan benih-benih iman Katolik di Indonesia dan benih-benih itu telah tumbuh dengan subur. Sekarang saatnya benih-benih panggilan muda itu perlu kembali bertindak untuk merawat iman masyarakat Eropa,” katanya menjawab AsiaNews dan Sesawi.Net dari Roma kemarin.

Pertanyaannya, kata dia, ,apakah para religius muda indonesia sudah sungguh dipersiapkan secara baik dalam tugas tersebut?

“Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Gereja Katolik Indonesia untuk merepon ajakan Paus soal menemukan solusi bagi krisis panggilan di Eropa itu.

Kita berharap ada dukungan dari para pemimpin Gereja Lokal  dan para Pemimpin tarekat religius untuk mempersiapkan kader-kader calon pemimpin dari Indonesia untuk Gereja Universal,” jelasnya.

Perbaiki kualitas hidup

“Dari ungkapan pertanyaan retorik dan gerak badan Paus serta nada suaranya, saya temukan bahwa sederhananya begini. Paus mau bilang ,”Sadarlah, hai para pemimpin religius ,kalau ada krisis di biaramu, jangan hanya mencari solusi dengan lalu pergi ke Indonesia untuk temukan orang-orang dan kemudian bisa dibawa ke sini untuk sekedar penuhi angka atau jumlah anggota.

Tapi, perbaikilah cara hidup rohanimu dan kesaksiaanmu di tengah dunia. Panggilan itu jadi, bukan karena kamu telan temukan seseorang.

Indonesia sumber panggilan,tapi bahwa kita perlu untuk terus merawat kesuburan panggilan itu,” terangnya.

Mencermati pernyataan Paus yang menyebut “Indonesia” dalam konteks panggilan hidup bakti.

Berikut ini teks terjemahan kotbah Sri Paus untuk kaum religius sebagaimana diwartakan dari Roma oleh Romo Markus Solo Kewuta SVD.

https://youtu.be/-PgvIDZmktE

(Berlanjut)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version