KATEDRAL Santo Markus di Kairo, Mesir, hari-hari ini tumpleh bleg oleh hadirnya ribuan pelayat. Mereka datang dari seluruh penjuru Mesir guna memberikan penghormatan terakhir kepada Patriark Shenouda III yang boleh dibilang sebagai “Paus” Gereja Katolik Koptik.
Sebagaimana dilaporkan jaringan Aljazeera, Shenouda III wafat pada usia ke-88 tahun. Dia memimpin Gereja Koptik Universal sejak tahun 1971. Menurut rencana, Shenouda akan dimakamkan hari Selasa (27/3) lusa.
Hari-hari ini akan datang sejumlah Uskup Gereja Koptik dari seluruh penjuru dunia untuk melayat dan kemudian berlanjut pada tahap penting berikutnya: memilih “paus” baru untuk Gereja Koptik.
Kawasan Abbasiya di Kairo kini menjadi penuh sesak oleh ribuan pelayat yang datang dari manca negara dan kawasan dekat; semua berbaju hitam tanda bela sungkawa.
Sebelum akhirnya terpilih patriark baru, maka Uskup Pachomious dari Delta Sunga Nil di Provinsi Beheira akan menjabat sebagai pengganti pemimpin tertinggi Gereja Koptik.
Jauh-jauh hari sebelum meninggal dunia, Paus Shenouda III dikabarkan mengalami gangguan serius pada liver dan paru-parunya hingga membatalkan acara kotbah mingguannya pada hari Rabu pekan ini. Beberapa kali juga dia terbang ke AS untuk pengobatan atas sakitnya yang telah menahun ini.
“Beliau meninggal karena sakit dan usia tua,” kata penasehat dekatnya Hany Aziz sebagaimana dilaporkan Aljazeera.
“Mesir kehilangan seorang tokoh yang sangat berpengaruh, bijak dan terkenal karena pemikirannya yang sangat jernih,” begitu komentar Sheikh Ahmed el-Tayib, imam besar Al Azhar.
Vatikan telah mengirim kawat duka cita kepada pejabat teras Gereja Koptik.
Di Mesir, jumlah umat katolik koptik sekitar 10 juta dari seluruh jumlah penduduk mesir sebanyak 80 juta jiwa.
