BEGITU manusia jatuh ke dalam dosa, mereka segera melihat bahwa diri mereka telanjang. Mereka tidak berani bertemu Tuhan (Kejadian 3: 10). Mengetahui yang baik dan yang jahat itu tidak tanpa risiko.
Pertama, manusia mesti memilih antara yang baik dan yang jahat. Inilah tantangan terberat. Pengalaman menunjukkan bahwa manusia sering memilih yang keliru. Bukan memilih yang baik, melainkan yang jahat. Pilihan itu membawa konsekuensi yang berat.
Kedua, pria dan wanita tidak lagi menjadi makhluk yang sejajar, melainkan dijadikan alasan kejatuhannya (Kejadian 3: 12). Pria menganggap wanita sebagai sumber kesalahan.
Wanita tidak lagi menjadi pasangan, tetapi penggoda (Kejadian 3: 17). Pria menganggap wanita sebagai tukang melahirkan anak. Pria kehilangan peranan sebagai pemelihara taman Eden. Dia harus berjuang keras menghadapi alam yang ganas (Kejadian 3: 19).
Ketiga, ketegangan antara keinginan dan penderitaan. Wanita bIrahi kepada pria dan menanggung derita saat melahirkan (Kejadian 3: 16). Suaminya akan berkuasa atasnya. Pria harus bekerja keras menggarap tanah agar dapat hidup (Kejadian 3: 17-19).
Akhirnya, dosa atau ketidaktaatan kepada Tuhan itu menyebabkan manusia diusir dari Taman Eden (Kejadian 3: 23). Mereka kehilangan relasi dekat dan harmonis dengan Tuhan.
Semua konsekuensi dosa itu seakan menjungkirbalikkan rencana Tuhan. Semula semua diciptakan dalam keadaan baik. Namun, dosa telah mendatangkan rasa sakit dan penderitaan. Keduanya tidak Tuhan kehendaki.
Itu buah dari kejahatan manusia.
Manusia akan terlepas dari semua itu tatkala mereka mau taat dan mendengarkan Tuhan lagi. Itu nyata dalam diri Yesus.
Dia memulihkan relasi manusia dengan Tuhan dengan taat kepada Tuhan dan mengalahkan setan (sumber kejahatan). Dia memenuhi kebutuhan manusia (Markus 8: 1-10).
Sabtu, 11 Februari 2023
