Bacaan: 2 Timotius 2:8-13, 2 Raja-Raja 5:14-17, Matius 5:1-12a
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga. (Mat.5:3-10)
Sahabat pelita hati,
SETIAP tanggal 1 November kita merayakan hari raya orang kudus. Perayaan ini ditujukan untuk menghormati semua saksi iman yang wafat bagi Kristus dimulai pada tahun 609 oleh Paus Bonifasius IV. Dalam perayaan ini kita merenungkan “Sabda Bahagia” yang berisi tentang jaminan hidup surgawi nantinya. Kita percaya para kudus yang telah mulia di surga adalah orang-orang berbahagia karena berkat imannya dahulu mereka menghayati hidup miskin, berdukacita, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, murah hati, suci hati, membawa damai, dianiaya demi kebenaran, dicela dan dianiaya karena Yesus, difitnahkan segala yang jahat. Mereka yang wafat sebagai martir karena aniaya telah mengorbankan hidupnya bagi Tuhan dan layak berbahagia di surga mulia.
Sahabat terkasih,
Marilah kita berjuang untuk menghayati hidup miskin di hadapan Allah. Artinya, hidup yang selalu rindu akan Tuhan, selalu berkekurangan jika tidak hidup dekat dengan Tuhan. Marilah kita juga tetap tegar dan teguh jika harus mengalami beragam tantangan karena memperjuangkan Tuhan dan kebaikan. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang selalu mengandalkan Tuhan dan dengan rendah hati percaya hanya Tuhanlah yang menjadi penopang kebahagiaan sejati satu-satunya. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Siap memang dan siap kalah, apa pun hasil akhirnya Berbahagialah yang miskin di hadapan Allah, dialah yang empunya kerajaan surga.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)