Home BERITA Pelita Hati: 02.04.2022 – Menjadi Perbantahan dan Pertentangan

Pelita Hati: 02.04.2022 – Menjadi Perbantahan dan Pertentangan

0

Bacaan: Yer. 11:18-20, Yohanes 7:40-53

Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata: “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata: “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. 

Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:  “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka: “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya. (Yoh. 7:40-44.50-53)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini mengetengahkan dua (2) hal yakni pertentangan dan perbantangan banyak orang tentang Yesus serta pembelaan yang disampaikan oleh Nikodemus, seorang Farisi yang dulu datang pada malam hari kepada Tuhan. Ketika orang-orang banyak berusaha untuk mempersalahkan Yesus dan menyatakan Dia bukan seorang nabi. Karya dan perbuatan Tuhan pun ikut disoroti bukan dari apa yang dilakukan-Nya tetapi dari mana Yesus berasal. Ketika banyak  orang mengakui beragam karya kebaikan-Nya dan diakui sebagai yang datang dari Allah, para ahli Taurat menuduh dan menghakimi Yesus menggunakan ayat-ayat suci yang menyatakan tidak ada nabi yang datang dari Galilea (bdk.ay.42). Ayat suci dipakai sebagai alat untuk menjustifikasi Yesus, tentu mendasarkan diri pada rasa benci yang berlebih. Hanya Nikodemus yang membelanya.

Sahabat terkasih,

barangkali kita pun sering mengalami hal yang sama. Dengan segala jerih payah kita berjuang melakukan kebaikan namun tak jarang kita mendapat penilaian negatif dan mendapat perlakuan yang menyakitkan. Semoga berkat permenungan di masa prapaskah ini kita semakin dimampukan untuk menghadapi deret tantangan dan perjuangan dalam hidup. Kita tak boleh mundur sejengkal pun jika yang kita lakukan adalah demi kebaikan hidup dan sesama. Tentu kita sambil memohon kekuatan dari Tuhan agar tetap tegar dan teguh menghadapi tantangan. 

Paling enak masakan ikan,
ikan tuna dimasak woku.
Tuhan kan selalu memperhatikan,
kasih-Nya selau menopangku.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version