Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Pelita sabda hari ini mengisahkan Yesus yang menerima serangkaian penolakan. Tak terkecuali, di kampungnya sendiri yakni Nasaret. Akibatnya, Tuhan tak mengerjakan banyak mujizat karena ketidakpercayaan mereka.
Sahabat terkasih,
Salah satu prasarat bagi karya mujizat Tuhan adalah iman atau percaya. Sikap orang-orang Nazaret yang menolak Yesus karena tahu bahwa Dia hanyalah anak Yusup si tukang kayu ini, hendaknya menjadi bahan permenungan bagi kita. Setidaknya ada dua hal yang bisa kita renungkan.
Pertama, percaya kepada Tuhan seutuhnya adalah segalanya. Beriman berarti menyandarkan hidup dan harapan kita seutuhnya kepada-Nya.
Kedua, kita diajarkan untuk menghargai dan menghormati sesama. Kita tak boleh mengecilkan sesama, merendahkan apalagi menghinanya hanya karena latar belakang hidupnya.
Tabiat buruk orang Nazaret ini juga mengingatkan kita agar memiliki rasa hormat terhadap kelebihan dan kemampuan sesama. Kita menghormati dan menghargai orang bukan karena kedudukan atau asal usulnya tetapi karena kemampuan dan integritasnya. Belajarlah untuk menghargai agar kita juga dihargai. Itulah pesan pokok dari pelita sabda hari ini. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Indonesia tanah air beta,
pusaka abadi nan jaya.
Mujizat-Nya sungguh nyata,
bagi yang setia dan percaya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yeremia 26:1-9
Matius 13:54-58
Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.