Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Kisah “Yesus ditolak di Nazaret” ini merupakan ujung akhir dari pengajaran Yesus di sinagoga. Ketika membacakan sebuah nas dari kitab Yesaya, Ia menyatakan bahwa nas itu terjadi saat ini.
Tuhan memberi perhatian dan berpihak pada orang kecil, lemah, miskin dan tersingkir (KLMT). Orang-orang dalam kelompok inilah yang disebut sebagai kelompok lemah dan tak berdaya.
Sahabat terkasih,
Saya sungguh senang mendengar ada keluarga yang secara rutin berbagi rejeki kepada yang kurang beruntung. Mereka yg harus tidur di emperan toko dan di kolong jembatan. Juga sesamanya yang sungguh lemah menderita.
Pertanyaannya adalah apa yang telah lakukan untuk saudara-saudari kita yang kurang beruntung? Tidak harus banyak dan besar nilainya, terpenting adalah kehendak tulus untuk berbagi kasih kepada yang menderita.
Bunda Theresa pernah berkata, “Jika kita tak mampu memberi makan kepada sepuluh orang, berikanlah kepada satu orang.” Tuhan tak menilai besarnya perbuatan kita tetapi niat dan kehendak tulus kita. Semoga kita semakin peduli kepada sesama, terutama yang lemah dan menderita. Berkah Dalem.
Jalan-jalan ke lima kota,
dari Jogja hingga Jakarta.
Berderma bagi yang menderita,
adalah kewajiban kita.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
1 Kor 2:1-5
Lukas 4:16-30
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. (Luk.4:17-19.21-22, 29)