Bacaan Matius 18:1-5.10
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. (Mat.18:10)
SAHABAT pelita hati,
Hari ini Gereja memperingat para malaikat pelindung. Tradisi Gereja Katolik meyakini adanya malaikat. Mereka adalah ciptaan Allah sama seperti kita, namun tidak memiliki tubuh jasmani alias berwujud roh. Para malaikat diciptakan Allah untuk tugas tertentu, di antaranya adalah menjadi malaikat pelindung sebagaimana kita peringati pada hari ini.
Sahabat terkasih,
Kitab Suci mencatat bahwa Allah mengutus malaikat-Nya untuk membimbing dan mengantar kita menuju kepada-Nya. “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. (Kel 23:20) Dengan kata lain, setiap dari kita memiliki seorang malaikat pelindung yang selalu menjaga kita. Inilah bukti nyata jika Allah sungguh mencintai dan mengasihi kita. Tepatlah jika dikatakan bahwa manusia sungguh berharga di mata Tuhan. Malaikat menjadi pelindung dan penuntun kita agar kita selalu ada di dalam jalur dan jalan Tuhan.
Sahabat terkasih,
Secara khusus pelita sabda hari ini lagi-lagi Yesus mengangkat seorang anak kecil dengan sebuah pesan agar kita tak memandang rendah anak kecil alias cinta dan perhatian kita harus harus kita berikan secara lebih. Ada yang meyakini bahwa anak kecil sejatinya adalah malaikat. Saya adalah salah satu yang setuju dengan keyakinan itu. Karenanya jika kita merawat, mendampingi dan melayani anak kecil dengan penuh kasih sejatinya kita sedang melayani Malaikat. Percayalah berkat akan selalu melimpah untuk kita. Maka pada saat kita memperingati para malaikat pelindung ini marilah kita juga bersyukur kepada Tuhan atas rahmat dan kebaikan-Nya serta atas malaikat-Nya yang selalu menjadi penjaga dan pelindung hidup kita. Dan semoga kita juga dapat menjadi ‘malaikat’ alias penjaga dan pelindung sesama, keluarga serta orang-orang lemah dan menderita yang membutuhkan perlindungan dan perhatian kita.
Mengenang indah kota Jogjakarta,
kota budaya banyak cerita.
Perhatikanlah yang lemah menderita,
tanda bakti kepada Tuhan kita.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)