Bacaan Matius 6:7-15
Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. (Mat.6:7-8)
Sahabat pelita hati,
HARI ini kita belajar tentang makna “Doa Bapa Kami”, yang kita kenal sebagai doa dasar dan doa agung ajaran Yesus sendiri. Doa ini muncul karena kebiasaan orang-orang kristen (kala itu) yang berdoa dengan kata-kata yang panjang dan bertele-tele, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Awalnya model cara berdoa seperti ini bermula dari orang-orang Kristen yang berasal dari kalangan non Yahudi atau orang-orang Yunani yang semula menyembah dewa-dewi. Jika berdoa kepada Dewa-Dewi harus mengunakan kata-kata yang panjang. Sedapat mungkin kata-katanya menarik serta diucapkan secara keras untuk merayu atau membangunkan Dewa-dewi yang kadang tertidur. Nah, ketika mereka sudah menjadi Kristen kebiasaan berdoa seperti ini masih dibawa serta. Kaenanya Tuhan mengingatkan para murid agar berdoa dengan kata-kata yang singkat dan padat sebab Tuhan tahu apa yang menjadi isi hati kita.
Sahabat terkasih,
Semoga doa Bapa Kami menjadi doa harian kita sebagai ungkapan syukur dan pujian kita kepada-Nya serta mohon pernyertaan untuk hidup kita sehari-hari. Dimuliakan Tuhan kini dan sepanjang masa.
Bengawan Solo riwayatmu kini,
sedari dulu jadi perhatian insani.
Berliah kami rezeki pada hari ini,
dan ampuni kesalahan kami.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)