Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Pelita Hati: 03.03.2025 – Tentang “Lubang Jarum” dan Orang Kaya Sulit Masuk...

Pelita Hati: 03.03.2025 – Tentang “Lubang Jarum” dan Orang Kaya Sulit Masuk ke Dalam Kerajaan Allah.

0

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Apa yang harus kuperbuat? Begitulah pertanyaan seorang kaya yang ingin memiliki hidup kekal. “Pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”  Itulah jawaban Yesus kepada seorang kaya yang sungguh taat dalam menjalani hukum taurat.  Nyatanya, orang itu pulang ke rumahnya dengan sedih karena hartanya banyak. Nampaknya, ia tak rela menjual harta-hartanya.

Sahabat terkasih,

Kini Tuhan sedang mengajarkan pentingnya menyatukan kata, kehendak dan perbuatan. Beriman kepada Tuhan tak cukup hanya soal kemauan tetapi harus mewujud dalam tindakan. 

Kemudian Tuhan menyampaikan kata-kata radikal, “Alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 

‘Lubang jarum’ adalah sebuah pintu kecil di pintu gerbang kota Yerusalem. Pintu gerbang utama hanya dibuka pada jam-jam tertentu. Selebihnya harus melalui pintu kecil yang disebut dengan istilah ‘lubang jarum’. Para pedagang biasanya mengangkut dagangannya dengan unta. Mereka  harus menurunkan dulu semua barang dagangannya.  Lalu dengan paksa menarik unta itu ke dalam. 

Sabda Yesus ini mau menegaskan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, orang harus menanggalkan harta miliknya lebih dahulu.  Mengesampingkan kepentingan egoisme nya dan mengarahkan hati ‘hanya’ kepada Tuhan. Kita harus menanggalkan hasrat untuk kepentingan diri dan mengarahkannya kepada orang lain.  Terutama yang lebih membutuhkan. Itulah syarat bagi kita untuk memperoleh hidup kekal. Semoga kita mampu melaksanakannya.

Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin,
justru kita lah yang sering ragu-ragu.
Juallah dan berbagilah kepada orang miskin,
datanglah ke mari dan ikutlah Aku.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Sirakh 17:24-29

Markus 10:17-27

Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid-Nya tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” (Mrk. 10:17-22)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version