Bacaan: Tob. 6:10-11; 7:1,6,8-13; 8:1,5-9a; Mrk. 12:28b-34
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Mrk 12:29-31)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini menyatakan bahwa mengasihi Tuhan dan sesama adalah inti dari seluruh ajaran keutamaan kristiani dan inti dari kehidupan. Pada dasarnya tujuan dari hidup adalah mengabdi Tuhan dan sesama. Mengabdi Tuhan bukanlah sekedar rumusan atau wacana keyakinan tetapi harus mewujud dalam sikap dan tindakan nyata kepada sesama. Singkat kata, cinta kepada Allah musti nampak dan mewujud dalam cinta kepada sesama. Iman kepada Tuhan tidak hanya berhenti di sekitar altar tetapi harus menuju ke ‘latar’ alias mewujud dalam hidup sehari-hari.
Sahabat terkasih,
setiap kali mengikuti ibadah kita selalu mendengarkan atau membaca sabda keutamaan Tuhan yang amat indah. Namun sabda itu tak cukup hanya didengarkan, direnungkan dan dipahami. Sabda itu harus diwujudnyatakan dalam hidup sehari-hari. Di sanalah mutu kualitas hidup beriman dinilai dan diuji. Semoga sabda Tuhan hari ini semakin meneguhkan kita dalam melanjutkan kehidupan. Setiap waktu dan setiap saat, kita menebarkan kasih dan kebaikan. Lihatlah kiri dan kanan, terutama sesama yang membutuhkan sapaan dan perhatian. Bukan yang nun jauh di seberang tetapi sesama kita yang ada di dekat kita dan berkekurangan. Di situlah medan nyata bagi kita untuk berbagi kebaikan. Kepada mereka yang menderita ini sejatinya kita membaktikan kasih kita kepada Tuhan. Tetap semangat.
Putih-putih bunga melati, mekar indah di taman hati. Sahabat-sahabat pelita hati, semoga kita selalu terberkati.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)