Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Pelita Hati: 04.02.2025 – Bagi Yang Percaya, Mujizat Selalu Ada

Pelita Hati: 04.02.2025 – Bagi Yang Percaya, Mujizat Selalu Ada

0

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem.

Pelita sabda hari ini memuat dua kisah. “Yesus yang Membangkitkan Anak Yairus” dan “Penyembuhan Seorang Perempuan yang sudah 12 Tahun Menderita Sakit Pendarahan”. 

Kisah bangkitnya anak Yairus menegaskan bahwa keyakinan iman kita dapat menggerakkan hati Tuhan untuk mengerjakan mukizat-Nya. Kepala rumah ibadat Yahudi itu mempertaruhkan jabatannya demi kesembuhan anaknya. Ia menabrak lazimnya para petinggi Yahudi yang pernah setuju dengan pewartaan Yesus. Mereka menganggap Yesus banyak melanggar hukum Taurat dan adat istiadat Yahudi. 

Ternyata, anaknya yang baru saja meninggal akhirnya dibangkitkan Tuhan. Berkat iman Yairus, Tuhan bertindak dan anaknya hidup kembali. Hal senada juga terjadi dalam diri perempuan yang sudah 12 tahun menderita sakit pendarahan.

Sahabat terkasih,

Pesan dari kisah ini adalah jangan berhenti dan menyerah untuk mencari Tuhan. Yakinlah tak ada yang mustahil bagi Tuhan. “Asal kujamah jumbai jubah-Nya, aku akan sembuh”. 

Semoga kata-kata perempuan ini menjadi doa kita untuk semua perjuangan dan pergulatan kita. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Sakit gigi dengan cepat dapat disembuhkan,
tetapi sakit hati lamanya tak terbilangkan.
Anak Yairus yang sudah mati dibangkitkan,
perempuan duabelas tahun pendarahan juga disembuhkan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Ibrani 12:1-4

Markus 5:21-43

Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 

dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”

Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.  Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”

Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan. (Mrk.5:21-43)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version