Home BERITA Pelita Hati: 04.07.2021 – Bukan Asal-usulnya, Tetapi Mutu Hidupnya

Pelita Hati: 04.07.2021 – Bukan Asal-usulnya, Tetapi Mutu Hidupnya

Bacaan: Yeh. 2:2-5;2Kor. 12:7-10;Markus 6:1-6

Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (Mrk. 6:2-4.6)

Sahabat pelita hati,

KETIGA penginjil sinoptik (Matius, Markus, Lukas) mencatat kisah Yesus ditolak di Nazaret. Penolakan itu terjadi tatkala  diselenggarakan ibadah di sinagoga atau rumah ibadah orang Yahudi dan Yesus memberikan pengajaran kepada mereka. Sebenarnya jemaat sungguh takjub akan pengajaran-Nya dan mengamini seluruh pewartaan-Nya. Namun setelah mereka sadar bahwa Yesus hanyalah seorang tukang kayu yang mereka kenal di kampungnya akhirnya mereka menolak dan bahkan mengusir serta menghalau Yesus (lih.Luk 4:29) keluar dari kampung. 

Sahabat terkasih,

Inilah sebuah contoh nyata kepicikan orang-orang Nazaret. Mereka menilai orang  bukan dari kualitas atau mutu pribadinya tetapi karena melihat dari mana orang itu berasal. Inilah sikap subyektif orang-orang Nazaret yang mencerminkan ketidakdewasaan iman dan pribadi mereka. Inilah yang kemudian menimbulkan rasa heran Yesus terhadap ketidakpercayaan mereka dan oleh karenanya Tuhan tak banyak membuat mujizat di sana. Apakah kita juga cenderung menilai orang dari sisi luar dan lahiriahnya? 

Sahabat terkasih,

Tentu kita tidak akan mewarisi dan mengikuti sikap hati orang-orang Nazaret ini. Sudah sewajibnya kita dewasa dalam bersikap dan bertindak. Menghormati sesama bukan atas dasar asal-usul dan latar belakang tetapi atas dasar mutu kualitas pribadinya. Semangat hari Minggu.

Setelah Sabtu pastilah Minggu,
hari Tuhan bagi yang beriman.
Kupersembahkan hidupku kepada-Mu,
Tuhan, sumber kehidupan

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version