Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini berkisah tentang Yohanes yang dibunuh secara keji dengan dipenggal kepalanya atas perintah Herodes yang bengis. Peristiwa ini menyisakan sebuah pesan bahwa sakit hati yang tak terkendali bisa menyebabkan angkara murka yang membabi buta.
Sahabat terkasih,
Ada dua pesan keutamaan yang kita temukan dari kisah ini,
Pertama, hendaknya kita lebih bijak dan dewasa dalam bersikap terhadap kritikan atau teguran yang kita terima. Sejatinya teguran Yohanes kepada Herodes adalah sebuah masukan agar dapat mengemban tugas sebagai seorang raja yang bijak dan bersih, tak dikotori oleh perbuatan yang melawan moral asusila. Namun Herodes gagal paham atas niat baik Yohanes justru amarah yang dikedepankan.
Kedua, Yohanes adalah tipikal seorang nabi yang konsekuen mewartakan kebenaran. Sebagai perpanjangan mulut Allah Ia berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Inilah integritas kenabiannya. Semoga kita mampu meneladan keteguhan dan keberaniannya dalam mewartakan dan memperjuangkan kebenaran Tuhan walau harus mengadapi beragam ancaman dan kesulitan. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Herodes dan Herodias sang pendendam dan pembenci, Yohanes dibunuh karena sakit hati. Tuhan jauhkan kami dari sikap benci, mampukan hidup dalam.kerendahan hati.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Im. 25:1,8-17;
Matius 14:1-12
Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: “Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: “Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus. (Mat.14:1-12)