Home BERITA Pelita Hati: 05.09.2019 – Buah dari Ketaatan

Pelita Hati: 05.09.2019 – Buah dari Ketaatan

0

Bacaan Lukas 5:1-11

Yesus naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” (Luk.5:3-5,10)

Sahabat pelita hati, 

PELITA sabda hari ini mengangkat tema tentang ketaatan Petrus pada Sang Guru, yakti Tuhan Yesus sendiri.  Di balik sikap taat Petrus ini tersembunyi sikap kerendahan hati Petrus yang siap mendengarkan “masukan” atau “arahan” dari orang lain. Bayangkan, ia bukanlah nelayan ‘kemarin sore’ alias nelayan yang baru belajar. Ia nelayan yang sudah bertahun-tahun lamanya dan sangat berpengalaman mencari ikan. Ia sungguh paham dan tahu di mana ikan itu ada. Jika semalaman tidak mendapatkan ikan itu berarti kondisinya memang demikian. Namun karena Tuhan yang menyuruh untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam dan kemudian menebarkan jala, Petrus pun taat. Ketaatannya sekaligus menyatakan kerendahan hatinya. Kata kuncinya adalah “karena Tuhan yang menyuruh maka Petrus taat melakukannya”. Dan sungguh luar biasa, Petrus memperoleh ikan yang begitu banyak bahkan jalanya hampir koyak. Ketaatan Petrus mendatangkan berkah yang melimpah ruah. Dan berkat ketaatannya Petrus pun dipilih Yesus untuk menjadi penjala manusia alias  menjadi rasul-Nya. 

Sahabat terkasih, 

Semoga kita mampu meneladan sikap Petrus yang taat dan rendah hati. Taat pada sabda dan kehendak-Nya dan rendah hati untuk rela mendengarkan masukan atau pendapat dari sesama. Karena Tuhan dapat berkarya melalui sesama kita. Kita harus yakin dan percaya bahwa jika kita dengan rendah hati taat kepada-Nya, rahmat-Nya akan selalu mengalir kepada kita.

Sayub-sayub lonceng berdentang,
membelah suara rintik hujan. 
Taman Doa Maria di Gantang,
Ratuning Katentreman lan Karaharjan. 

Taman Doa Maria “Ratuning Katentreman lan Karaharjan” Gantang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version