Bacaan: Galatia 2:1-2.7-14, Lukas 11:1-4
Ketika Yesus berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Sahabat pelita hati,
HARI ini kita merenungkan pelita sabda yang mengangkat tema tentang “Doa Bapa Kami”. Ini berawal dari permintaan seorang murid yang memohon agar diajakarkan sebuah doa. Rumus doa.Bapa Kami amatlah singkat namun isinya sungguh padat. Karenanya doa ini disebut doa dasar sekaligus doa agung sebab diajarkan sendiri oleh Yesus Sang Guru Agung. Ada beberapa pesan keutamaan yang dapat kita petik dari doa ini, di antaranya adalah ajakan untuk hidup sederhana dan tidak serakah serta semangat untuk saling mengampuni dan memaafkan satu dengan yang lainnya.
Harus diiingat, keserakahanlah yang dahulu membawa Adam, manusia pertama jatuh ke dalam dosa, melibatkan Hawa serta ular sebagai sumber penggoda (Kejadian 3). Serakah berarti mengambil yang bukan hak-nya alias ingin menyamai Allah. Atas bujuk rayu ular sebagai personifikasi dari setan, Adam makan buah dari pohon yang ada di tengah-tengah taman yang dilarang oleh Tuhana sehingga ke dalam jurang dosa. Kini Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengendalikan diri, tak serakah tetapi hidup secukupnya dan sewajarnya: “Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya” atau “berilah kami rezeki pada hari ini”. Semangat inilah yang harus tertanam dalam hati sanubari kita.
Sahabat terkasih,
Dalam doa ini Tuhan juga mengajarkan agar kita menghayati semangat saling memaafkan dan mengampuni karena Tuhan kita Maha Pengampun. Kita tak boleh menyimpan dendam apalagi berniat membalasnya. Apakah kita saat ini masih belum bisa mengampuni padahal yang bersalah telah meminta maaf berulang kali? Berdoalah secara khusus agar dimampukan membuka hati terhadap sesama, juga yang pernah menyakiti hati kita. Tidak mudah memang tetapi kita harus berusaha mencoba dan mencoba. Bukankah itu tuntutan Tuhan Yesus yang tersurat dalam Doa Bapa Kami? Dan bukankah “Doa Bapa Kami” itu yang sangat sering kita doakan, bahkan setiap hari.
Merdu suara Nabila Maharani, Tri Suaka yang selalu menemani. Berilah kamu rezeki pada hari ini, dan ampuni kesalahan kami.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)