Bacaan Yohanes 7:40-53
Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata: “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata: “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. (Yoh 7:40-42.44)
Sahabat pelita hati,
SAAT-SAAT Yesus akan mengakhiri karya pewartaan-Nya, ‘tensi’ penolakan terhadap Yesus semakin menghangat bahkan cenderung panas. Ada pro-kontra, ada yang mencela ada yang membela, ada yang mendukung ada yang menolak. Sebagian besar khalayak Yahudi menolak Yesus yang menurut Taurat tak layak dikategorikan sebagai Mesias utusan Allah. Pelita sabda hari ini menggambarkan begitu gamblang ‘penilaian dan penghakiman’ orang-orang Yahudi terhadap apa yang dilakukan Yesus. Karya dan perbuatan Tuhan pun ikut disoroti bukan dari apa yang dilakukan-Nya tetapi dari mana Yesus berasal. Ketika banyak orang mengakui beragam karya kebaikan-Nya dan diakui sebagai yang datang dari Allah, para ahli Taurat menuduh dan menghakimi Yesus menggunakan ayat-ayat suci yang menyatakan tidak ada nabi yang datang dari Galilea (bdk.ay.42). Sebuah ungkapan pedas bermuatan rasa benci yang berlebih.
Sahabat pelita hati,
Rasanya apa yang dialami Tuhan pada waktu itu juga tetap relevan untuk konteks zaman ini. Begitu mudah orang menggunakan ayat-ayat agama untuk menilai dan mendiskreditkan seseorang. Demikian juga tak jarang kebaikan yang kita usahakan sering dinilai negatif dan bahkan mendapat perlakuan yang menyakitkan. Semoga kita mampu meneladan keteguhan dan kesetiaan Tuhan dalam menghadapi beragam tantangan. Marilah kita gunakan masa prapaskah ini untuk menegakkan komitmen dan kesetiaan kita untuk ada di jalur dan jalan Tuhan.
Ditengah ombak dan arus pencobaan,
angin badai menerjang lautan,
Jangan lelah menjaga kesetiaan,
niscaya Tuhan beri kekuatan.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)