Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Pelita Hati: 06.09.2023 – Harus Melayani Ke Tempat Lain

Pelita Hati: 06.09.2023 – Harus Melayani Ke Tempat Lain

0

Sahabat pelita hati, 

SEMAKIN hari Yesus semakin dicari banyak orang, bahkan ada yang berusaha menahannya untuk tetap tinggal karena khalayak telah merasakan karya kasih dan mujizat-Nya. Namun Tuhan menjawab, “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dengan kata lain, Tuhan harus mewartakan injil dan karya-karya-Nya di tempat lain.

Sahabat terkasih, 

Tuhan memberi contoh bagaimana kita harus berani meninggalkan kenyamanan diri dalam suatu tempat atau posisi demi pelayanan kepada semakin banyak orang dan demi pengembangan pelayanan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk meningkatkan ketrampilan maupun efektifitas pelayanan kita perlu untuk memulai yang baru, di tempat  baru  dan terkadang harus dengan cara, strategi dan metode yang baru. Kita tidak boleh berhenti atau “mandheg” di suatu tempat dan harus berani membuka hati bagi pelayanan baru bahkan di tempat yang sama sekali baru.  Marilah kita meneladani Tuhan dalam bersikap dan bertindak agar hidup kita semakin berkembang dan pelayanan kita menjangkau kepada banyak orang. Harus berani meninggalkan  yang lama dan memulai hal yang baru demi berkat-berkat yang baru pula. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Bineka Tunggal Ika,
berbeda-beda tetapi tetap satu juga.
Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka,
dan menyembuhkan mereka.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan

Kol. 1:1-8

Lukas 4:38-44

Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea. Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. (Luk 4:38-44)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version