Home BERITA Pelita Hati: 08.03.2022 – Jangan Bertele-tele

Pelita Hati: 08.03.2022 – Jangan Bertele-tele

0

Bacaan: Yes.55:10-11, Matius 6:7-15

Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

Sahabat pelita hati,

HARI ini kita merenungkan salah satu bagian dari pengajaran atau kotbah Yesus di bukit, tentang “Hal Berdoa”. Tuhan mengajari para murid agar tidak bertele-tele atau berpanjang kata dalam berdoa. Harus singkat, padat tetapi lengkap. Doa ini kemudian diberi nama “Doa Bapa Kami” atau Pater Noster, dalam bahasa latinnya. Doa Bapa Kami kini juga dikenal sebagai doa dasar dan doa agung karena diajarkan oleh Yesus sendiri. 

Sahabat terkasih,

Latar belakang pengajaran tentang doa ini bermula  dari kebiasaan para pengikut Yesus (kala itu), yang berdoa dengan kata-kata yang panjang dan bertele-tele, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Siapa mereka? Asal-usul orang kristen terdiri dari (1) orang-orang yang semula beragama Yahudi kemudian menjadi Kristen  sehingga disebut Kristen Yahudi dan (2) orang-orang non Yahudi atau orang kafir yang kemudian menjadi kristen atau disebut Kirsten non Yahudi. Kelompok kedua ini berasal dari orang-orang Yunani yang semula menyembah dewa-dewi. Dahulu ketika mereka berdoa kepada Dewa-Dewi harus mengunakan kata-kata yang panjang. Sedapat mungkin kata-katanya menarik serta diucapkan secara keras untuk merayu dan membangunkan Dewa-dewi yang kadang tertidur. Nah, ketika mereka sudah menjadi kristen, model dan cara berdoa seperti ini masih dibawa serta. Tuhan mengingatkan kepada para murid agar berdoa dengan kata-kata yang singkat karena Tuhan sesungguhnya tahu apa yang menjadi isi hati mereka. Doa Bapa kami yang biasa kita doakan ini sangat singkat namun lengkap yang berisi pujian, syukur dan permohonan. Memuji dan bersyukur adalah kewajiban setiap orang beriman. Sikap ini yang harus dihayati dalam hidup sehari-hari dan kemudian kita menyampaikan permohonan kita.  Maka, marilah kita menghayati isi dan doa Bapa Kami ini sambil percaya bahwa Allah adalah Bapa yang maha murah hati dan berlimpah kasih. Berkah Dalem.

Di sini rambutan di sana matoa,
keduanya sama-sama manis rasanya.
Janganlah berpanjang kata dalam berdoa,
karena Bapamu tahu sebelum kamu minta kepada-Nya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version