Home BERITA Pelita Hati: 08.12.2020 – Tanpa Noda

Pelita Hati: 08.12.2020 – Tanpa Noda

0

Bacaan Lukas 1:26-38

Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. (Luk. 1:28-31)

Sahabat pelita hati, 

BUNDA Maria Dikandung Tanpa Noda adalah sebuah dogma atau ajaran iman atau ajaran resmi Gereja yang ditetapkan oleh Paus Pius IX dalam konstitusi apostolik Ineffabilis Deus, pada tanggal 8 Desember 1854. Dogma ini juga didukung  oleh pernyataan  dalam Injil Lukas, saat Maria disapa oleh Malaikat Gabriel sebagai yang “penuh rahmat” atau “yang dikaruiai”. Berkat Yesus yang dikandungnya menjadi daging di dalam tubuhnya, maka Maria juga dikuduskan oleh-Nya. Dogma Maria Dikandung Tanpa Noda ini menjadi semakin penting dengan peristiwa  penampakan di Lourdes pada tahun 1858. Seorang gadis berusia 14 tahun, Bernadette Soubirous, menyatakan bahwa seorang wanita cantik yang muncul di hadapannya dan memperkenalkan dirinya sebagai “Yang Dikandung Tanpa Noda”  dipercayai sebagai Perawan Suci Maria. 

Sahabat pelita hati, 

Kisah “panggilan Maria” dalam pelita sabda hari ini menampakkan ketaatan dan kesanggupannya sebagai ibu Tuhan dengan segala resikonya. Ecce ancilla Domini, fiat mihi secundum verbum Tuum, (Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku seturut perkataan-Mu itu). Karenanya Maria juga dikenal sebagai “Hawa Baru”, sang ibu kehidupan. Hidup dan ketaatannya memberi inspirasi baru bagi  hidup di zaman ini. Dalam kerendahan hati, kedinaan dan kesetiaannya, Maria menjadi energi yang menyegarkan hidup murid-murid Yesus di zaman ini. Semoga kita mampu menjaga kekudusan yang telah tertanam dalam diri kita dengan usaha ketaatan dan kesetiaan kita. Mari teladani sang Bunda kita. 

Sungguh agung karya-Mu Tuhan,
sujud syukurku kepada-Mu.
Aku ini hamba Tuhan, 
terjadilah padaku seturut perkataan-Mu.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version