Bacaan: Kejadian 1:20-2:4a, Markus 7:1-13
Orang Farisi dan ahli Taurat melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: “Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?” Jawab-Nya kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.” (Mrk 7:1-2.5-6)
Sahabat terkasih,
MENGHADAPI tabiat dan perilaku orang-orang Farisi, Tuhan Yesus mengutip kitab Yesaya, “Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.” Yesus menegur orang-orang Farisi dengan nada sedikit keras, dengan menyebut mereka sebagai orang munafik.
Kini mereka mengkritik murid-murid Yesus yang makan dengan tangan najis karena tidak mencuci tangan lebih dahulu. Bagi orang Farisi hal ini melanggar aturan adat-istiadat orang Yahudi seperti yang mereka jalani dengan ketat selama ini.
Tambahan lagi, mereka menganggap bahwa tindakan mereka yang paling benar sedangkan orang lain tidak. Sekali lagi, inilah yang dikatakan oleh Yesus bahwa mereka memuji Allah dengan bibirnya, bukan dengan hatinya.
Sahabat terkasih,
Tuhan menghendaki agar kita memiliki hati yang memuji dan menyembah. Semoga kita mampu menjadi pribadi yang selalu digerakkan oleh hati yang memuji dan menjauhkan diri dari sikap Farisi yang iri dan dengki dan suka merendahkan diri sesama yang tidak sejalan dengan mereka. Semoga kita mampu menjadi murid-murid Tuhan di masa kini yang setia dan memuji-Nya dengan seluruh hati.
Indonesia belimpah dengan kekayaan alamnya. kita jaga kelestariannya. Tuhan berkenan kepada yang memuji dengan hatinya, bukan dengan bibirnya
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)