Bacaan: Yesaya 48:17-19, Matius 11:16-19
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Sahabat pelita hati,
TABIAT orang-orang Farisi dan ahli Taurat memang istimewa, suka memandang rendah dan mudah berpikiran negatif. Selalu saja ada yang dicela dan dinilai salah. Yohanes Pembaptis dikomentari sebagai yang kerasukan setan dan Yesus dikomentari sebagai pelahap dan peminum. Inilah gambaran orang yang hatinya degil. Yang nampak adalah sikap sombong dan pongah dan selalu menilai tindakan Yesus serba salah.
Sahabat terkasih,
Karenanya Tuhan menanggapinya dengan jawaban pamungkas bahwa ‘hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya’. Artinya karya Tuhan tidak untuk diperdebatkan tetapi dibuktikan dalam tindakan. Demikian juga beriman kepada Allah pertama-tama dan terutama harus nampak dalam perilaku bukan terutama terungkap kata-kata. Iman kita akan dinilai bukan dari yang kita ucapkan tetapi yang kita lakukan dan wujudnyatakan. Semoga kita dijauhkan dari sikap dan tabiat para Farisi yang selalu menilai salah orang lain dan membenarkan diri sendiri. Mari bangun hidup menjadi pribadi yang rendah hati dan sungguh setia memegang dan menghayati janji. Berkah Dalem.
Jangan lupa mengkonsumsi ikan, kaya vitamin dan beragam manfaatnya. Inilah sabda Tuhan yang mengagumkan, hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatan-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)