Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani, berkah Dalem.
Berbelas kasih dan penuh belas kasihan, itulah ciri utama hati Tuhan. Sangat sering Injil mengisahkan tindakan mujizat Tuhan diawali oleh belas kasihan terhadap suatu kondisi umat atau orang yang memohon bantuan. Karena belas kasih itulah banyak orang kemudian mengalami penyelamatan. Tindakan belas kasih Yesus di samping membawa kegembiraan dan penyelamatan bagi banyak orang senyatanya juga merupakan contoh pengajaran kepada murid-murid-Nya agar memiliki rasa belas kasih kepada sesama, terutama yang sedang menderita. Dan kini apa yang diteladankan Tuhan itu harus kita hidupi di masa kini.
Sahabat terkasih,
Belas kasih kepada sesama adalah wujud nyata dari kepedulian kita. Apakah kita juga memiliki rasa peduli terhadap sesama di kanan kiri kita dan yang menderita? Apa yang sudah dilakukan? Mari kita warisi ajaran dan teladan belas kasih Tuhan itu dengan menyatakannya dalam hidup sehari-hari. Tuhan tidak menuntut kita untuk melakukan hal-hal yang besar atau spektakuler. Yang kecil dan sederhana pun tak mengapa, yang penting kita lakukan dengan tulus dan setia. Tetap semangat dan3 Berkah Dalem.
Ingat Semarang ingat Simpang Lima, menikmati kuliner nikmat penuh sukacita. Berbelas kasihlah kepada sesama, terutama yang lemah dan menderita.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
1Raj. 12:26-32; 13:33-34;
Markus 8:1-10
Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
“Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab: “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: “Tujuh.” Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta. (Mrk 8:1-10)