Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Kini Tuhan sedang mengajarkan tentang doa yang kita kenal dengan “Doa Bapa Kami.” Munculnya “Doa Bapa Kami” ini untuk menjawab dan menanggapi kebiasaan orang-orang kristen kala itu. Mereka berdoa dengan kata-kata yang panjang dan bertele-tele, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Konon, asal-usul orang kristen terdiri dari dua (2) kelompok atau latar belakang.
Pertama, orang-orang yang semula beragama Yahudi kemudian menjadi Kristen Yahudi. Kedua, orang-orang non Yahudi atau orang kafir yang kemudian menjadi kristen.
Kelompok kedua ini berasal dari orang-orang Yunani yang semula menyembah dewa-dewi. Doa mereka selalu mengunakan kata-kata yang panjang. Nah, ketika mereka sudah menjadi kristen, model dan cara berdoa seperti ini masih dibawa serta.
Karenanya, Tuhan mengingatkan kepada para murid agar berdoa dengan kata-kata yang singkat dan padat. Tuhan tahu apa yang menjadi isi hati mereka. Doa Bapa Kami menjadi jawaban bagaimana harus berdoa. Doa yang singkat, padat dan lengkap. Itulah sebabnya Doa Bapa Kami disebut sebagai doa dasar sekaligus agung. Doa yang padat tetapi sungguh lengkap. Bersyukurlah kita memiliki doa Bapa Kami, doa harian kita.
Sahabat terkasih,
Semoga kita semakin diteguhkan oleh pewartaan sabda hari ini. Selamat melanjutkan usaha tobat dan tetap semangat. Berkah Dalem.
Jangan lupa berolah raga,
sehat selalu jiwa ragamu.
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 55:10-11
Matius 6:7-15
Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Mat.6:7-15)