Home BERITA Pelita Hati: 11.11.2022 – Belajar Dari Peristiwa di Zaman Nabi Nuh

Pelita Hati: 11.11.2022 – Belajar Dari Peristiwa di Zaman Nabi Nuh

0

Bacaan: 2 Yohanes 4-9, Lukas 17:26-37

Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.” [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.] Kata mereka kepada Yesus: “Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.” (Lukas 17:26-27, 30-31, 33-37)

Sahabat pelita hati, 

PELITA sabda hari ini masih melanjutkan tema tentang “Datangnya Kerajaan Allah”. Yesus mengingatkan para murid-Nya dengan menyebut peristiwa Air Bah di zaman Nuh dan peristiwa Sodom serta Gomora di zaman dahulu kala. Peristiwa itu dipakai oleh Tuhan agar para murid  menegaskan kembali komitmennya untuk hidup di jalur dan jalan Tuhan alias siap ‘kehilangan nyawa’ demi Tuhan dan mengutamakan Tuhan. Singkatnya, hidup yang mengandalkan Tuhan bukan mendasarkan diri pada  kekuatan dan kemauan sendiri. Itulah yang dilakukan oleh Nuh, ia sungguh taat sehingga ia dan keluarganya mengalami penyelamatan. Sebaliknya orang Sodom dan Gomora  yang mengambil cara hidup jauh dari Tuhan dan  bersikeras tak mau mendengarkan Yahwe dan  tidak mau bertobat alias mempertahankan nyawanya dan kejahatannya akhirnya dibinasakan oleh Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan  “Yang ingin memelihara nyawanya akan kehilangan nyawanya, sedangkan yang menyerahkan nyawanya demi Allah, akan menyelamatkan nyawanya.” 

Sahabat terkasih, 

Pelita sabda hari ini menegaskan  kehidupan manusia harus tercukupi kebutuhan manusiawinya. Butuh sandang, pangan, papan, pekerjaan, karier dan sejenisnya. Sekali lagi, manusia wajib  memelihara dan mencukupi kehidupan dirinya walau itu bukan yang utama. Kita perlu memelihara hidup ‘dalam Tuhan’ alias mengikuti kehendak-Nya dan selalu mendekat pada-Nya agar kelak nantinya kita pantas di hadapan Tuhan. Berkah Dalem.

Di sini tuan di sana nyonya,
sudah tua namun sehat keduanya. 
Yang mempertahankan nyawa `akan kehilangan nyawanya,
yang kehilangan nyawa karena Tuhan, `akan memperolehnya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version