Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Pelita Hati: 15.10.2023 – Mengenakan “Pakaian Hati” Yang Layak

Pelita Hati: 15.10.2023 – Mengenakan “Pakaian Hati” Yang Layak

0

Sahabat pelita hati, 

PERUMPAAN tentang perjamuan kawin ini ditujukan kepada orang-orang Farisi sebagai representasi orang-orang Yahudi yang menolak Yesus sebagai Mesias. Para undangan yang telah ditentukan adalah orang-orang Yahudi yang sejak semua disebut sebagai bangsa terpilih. Merekalah yang ditentukan untuk menikmati keselamatan, namun justru tidak menanggapi undangan. Ada yang pergi ke ladang, ke pasar dll, bahkan mereka menangkap, menyiksa dan membunuh para hamba yang membawa undangan. Demikianlah orang-orang Yahudi  tak menerima Yesus sebagai utusan Allah, justru membunuh-Nya. Karenanya sang pemilik pesta mengundang siapa pun juga yang ada di persimpangan jalan dengan syarat agar berpakaian pesta _alias_ berpakaian layak. Namun syaratnya mereka harus menggunakan pakaian pesta atau pakaian yang layak. Pakaian pesta tidak dimengerti sebagai pakaian yang mewah atau mahal tetapi pakaian yang pantas.

Sahabat terkasih,

Apa maksud dengan pakaian yang pantas? Gereja Kristus terbuka bagi siapa saja. Keselamatan disediakan bagi siapapun yang percaya, dari mana asalnya, apa pun latar belakangnya. Terpenting kita harus mengenakan pakaian hati yang layak.  Hati yang layak adalah hati yang menyembah. Hati yang layak adalah hati yang berpasrah. Hati yang layak selalu mengandalkan Allah. Hati yang tak pantas adalah hati yang dipenuhi rasa dengki, iri, sombong dan lain sebagainya.  bukan bertumpu pada kekuatan diri. Semoga warta pelita sabda hari ini mendorong kita untuk lebih memantaskan diri di hadapan Tuhan dengan mengusahakan hidup penuh dengan kasih dan kebaikan. Itulah prasyarat agar kita dilayakkan masuk dalam pesta perjamuan nantinya. Berkah Dalem.

Dulu dikenal sebagai anak nakal,
kini amat sukses dalam pekerjaannya.
Tuhan menyediakan perjamuan kekal,
bagi yang layak dan pantas menerimanya.
Pemimpin haruslah jujur dan adil,
tak korupsi dan bersih.
Sebab banyak yang dipanggil,
sedikit yang dipilih.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yesaya 25:6-10a

Filipi 4:12-14.19’20

Matius 22:1-14

Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:  “Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” (Mat. 22:1-14)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version