Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Pelita Hati: 15.12.2023 – Piciknya Para Farisi dan Ahli Taurat

Pelita Hati: 15.12.2023 – Piciknya Para Farisi dan Ahli Taurat

0

Sahabat pelita hati,

HARI ini dengan tegas Tuhan menyatakan penilaiannya terhadap orang Farisi dan ahli Taurat. Tabiat mereka jauh dari sikap dewasa dan hormat apalagi penuh hikmat. Mereka senang menilai orang lain apalagi segala hal yang   dilakukan Tuhan. Kepada Yohanes Pembaptis mereka menyebut  kerasukan setan karena cara hidupnya yang aneh. Sementara kepada Yesus mereka menyebut pelahap dan peminum karena Yesus tidak mengindahkan aturan puasa sebagaimana tertulis dalam hukum Taurat. Lebih dari itu, mereka tidak mampu dan tidak mau menerima pewartaan Yesus yang sesungguhnya adalah mesias, utusan Allah. Itulah sebabnya Tuhan menyindir, “Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung.”

Sahabat terkasih,

Selanjutnya Tuhan menegaskan bahwa ‘hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya’. Artinya karya Tuhan tidak untuk diperdebatkan tetapi dibuktikan dalam tindakan. Demikian juga beriman kepada Allah pertama-tama dan terutama harus nampak dalam perilaku bukan hanya dalam terungkap kata-kata. Iman kita akan dinilai bukan dari yang kita ucapkan tetapi yang kita lakukan. Semoga di masa adven, saat kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya, kita selalu berjaga  yang mewujud dalam perbuatan kita. Jauhkan diri dari sikap dan tabiat para Farisi dan ahli Taurat. Berkah Dalem.

Jangan lupa menjaga makan,
makanan bergizi yang menyehatkan.
Iman harus diwujudnyatakan,
dalam setiap perbuatan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yes. 48:17-19;

Matius 11:16-19

Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version