Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Pelita Hati: 16.06.2024 – Sejenak Kisah  Biji Sesawi

Pelita Hati: 16.06.2024 – Sejenak Kisah  Biji Sesawi

0

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Konon biji sesawi adalah sangat kecil, lebih kecil daripada butiran pasir. Namun yang kecil itu jika ditaburkan di tanah yang baik, disirami dan dirawat dapat bertumbuh menjadi besar dan menjadi tempat bersarang burung-burung di udara. Tuhan sedang  menggambarkan bahwa kerajaan Allah itu bertumbuh dan berkembang seperti bji sesawi. Mula-mula kecil dan bisa menjadi besar dan bermanfaat bagi yang lainnya.

Sahabat terkasih,

Gambaran dan pertumbuhan biji sesawi itu sejatinya  menggambarkan pertumbuhan iman kita. Iman adalah tanggapan manusia terhadap wahyu atau pemberian diri Allah. Agar iman yang kecil dan rapuh ini bisa subur dan berkembang  butuh perawatan dan pupuk dengan doa dan firman kasih-Nya. 

Jika demikian, niscaya akan menjadi kokoh dan kuat serta memiliki daya yang luar biasa. Niat dan kehendak baik kita, jika dipupuk dan dirawat akan berkembang dan berdayaguna bagi sesama. Kita tebarkan  perhatian dan kasih kita kepada sesama. Walaupun kecil dan sederhana tetapi dapat berdaya guna serta memberi pengaruh yang besar bagi sesama yang sungguh membutuhkan. Tetap semangat dan  berkah Dalem.

Dari Madiun menuju Ngawi,
melewati begitu banyak pasar.
Inilah kisah biji sesawi,
bijinya kecil bertumbuh menjadi besar.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yehezkiel 17:22-24

2 Korintus 5:6-10

Markus 4:26-34

Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Kata-Nya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. (Mrk. 4:26-34)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version