Home BERITA Pelita Hati: 16.08.2022 – Harta Bukanlah Yang Paling Utama

Pelita Hati: 16.08.2022 – Harta Bukanlah Yang Paling Utama

0

Bacaan: Yehezkhiel 28:1-10, Matius 19:23-30

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-murid men dengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.  Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. (Mat.19:23-29)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini melanjutkan jawaban Yesus terhadap pertanyaan seorang pemuda  kaya tentang bagaimana agar dapat memasuki kerajaan surga. Jika Tuhan bersabda “sukar sekali orang kaya masuk ke dalam kerajaan surga,” ini untuk menyebut seorang muda kaya yang sedih ketika Tuhan memerintahkan untuk menjual seluruh hartanya dan membagikannya kepada orang miskin dan menderita. Dengan kata lain Tuhan mau mengajarkan bahwa sukarlah orang masuk kerajaan Allah jika masih menjadikan harta dunia sebagai satu-satunya jaminan hidup. Dengan demikian pesan yang mau diwartakan oleh Tuhan adalah jika kita ingin mengikuti Yesus kita tak boleh mengandalkan harta dunia dan kekayaan semata tetapi menjadikan kekayaan materi sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, yakni berbagi kepada sanak saudara yang lemah  berkekurangan dan menderita. Dalam diri orang-orang yang menderita dan hina dina itulah Tuhan hidup dan ada.

Sahabat terkasih,

Semoga kita semakin bijak dalam bertindak dan bersikap. Memilih yang utama dan abadi untuk hidup kelak, bukan sekedar mengejar harta-dunia yang bersifat sementara. Jika kita masih menjadikan harta sebagai yang paling utama, kita termasuk orang-orang yang sukar untuk masuk kerajaan surga itu. Semoga kita mampu mengatasinya. Berkah Dalem. 

Malam hari terasa dingin,
hujan deras dan hujan angin.
Yang bagi manusia tidak mungkin,
bagi Allah segala sesuatu mungkin.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version