Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Pelita Hati: 16.08.2024 – Manusia Tak Dapat Menceraikannya

Pelita Hati: 16.08.2024 – Manusia Tak Dapat Menceraikannya

0

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Tema utama pelita sabda kita hari ini adalah perceraian. Namung di balik nya sejatinya Tuhan sedang mengajarkan tentang kesetiaan. “Yang dipersatukan Allah tak dapat diceraikan oleh manusia.” Karenanya, butuh kesetiaan dan komitmen. 

Pengajaran Tuhan tentang perlunya kesetiaan dalam perkawinan ini diawali oleh pertanyaan para Farisi yang bermaksud mencobai Tuhan. Mereka merujuk pada perintah Musa yang mengijinkan untuk menulis surat cerai. Jawaban Tuhan sangat tegas bahwa Allah tak menghendaki perceraian. Namun karena ketegaran hati orang-orang Yahudilah maka Musa (kala itu) mengijinkannya. Artinya bukan karena kehendak Musa tetapi karena desakan orang-orang Yahudi yang tegar tengkuk.  

Selanjutnya, Tuhan menguraikan secara detil ajaran-Nya. Singkatnya, hanya kematianlah yang dapat memisahkan persekutuan hidup dalam perkawinan. Karenanya, dibutuhkan kesetiaan dalam hidup perkawinan. Kesetiaan itu berbanding lurus dengan pengorbanan. Tak ada kesetiaan tanpa pengorbanan. Jadi, kesetiaan adalah prasarat mutlak untuk menjaga komitmen itu.

Sahabat terkasih,

Pelita sabda Tuhan hari ini menegaskan kembali tentang nilai-nilai luhur perkawinan yang harus dihidupi oleh setiap orang beriman. Nilai-nilai luhur perkawinan itu harus tetap dijaga hingga maut memisahkannya. ”Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu karena itu apa yang dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diputuskan oleh manusia”. 

Semoga Anda yang hidup dalam sakramen perkawinan diberi kekuatan  untuk menjaga dan menghidupinya dalam kesetiaan. Jika kita sungguh setia memelira dan mengusahakannya, niscaya Tuhan akan menyempurnakannnya. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Setiap hari anak-anak bersekolah,
para pendidik mendampinginya dengan setia.
Yang telah dipersatukan Allah,
janganlah diceraikan oleh manusia.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yeh.16:1-15,60,63

Matius 19:3-12


Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: ”Apakah diper­bolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: ”Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Kata mereka kepada-Nya: ”Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?” Kata Yesus kepada mereka: ”Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.” Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”  (Mat.19:3-12)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version