Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Pelita sabda hari ini memuat dua pesan keutamaan.
Pertama, sabda Yesus tentang Biji Gandum yang jatuh ke tanah dan mati mau menyatakan tentang diri-Nya dan kematian-Nya sambil menjelaskan bahwa kematian-Nya demi keselamatan, yaitu umat dan gereja-Nya. “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (ay.24). Hanya dengan kematian-Nya, dunia diselamatkan. Begitulah inti pokok pewartaan-Nya.
Sahabat terkasih,
Pesan kedua, Tuhan menantang setiap murid dan siapa saja yang mau menjadi murid-Nya agar memiliki jiwa militan: rela menyerahkan nyawa demi cinta kepada Dia. Karenanya, wafat-Nya merupakan peringatan bagi para pengikut-Nya untuk “tidak” mencintai nyawanya di dunia ini” (ay. 25). Maksudnya memiliki jiwa dan semangat berkurban dalam dirinya. Tuhan telah memberikan teladan bagaimana harus mengorbankan nyawa, tubuh dan darah-Nya. Tuhan tidak menjadikan hidup-Nya untuk diri-Nya sendiri tetapi diabdikan bagi dunia dan tentu saja umat yang ditebus-Nya. Apakah kita juga mengembangkan semangat berkurban bagi sesama, terutama sesama yang menderita dan butuh dukungan kita?
Sahabat terkasih,
Semoga di masa prapaskah ini kita sungguh menata kehendak, budi dan hati untuk mengabdikan hidup bagi sesama, terutama yang kecil, lemah, tersingkir dan menderita melalui sapaan kasih dan derma kita. Semangat hari Minggu dan berkah Dalem.
Ke pasar bunga membeli bunga melati, harum mewangi dan menampak indah. Biji gandum yang jatuh ke tanah dan mati, akan menghasilkan banyak buah.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yeremia 31:31-34
Ibrani 5:7-9
Yohanes 12:20-33
Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: “Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!” Maka terdengarlah suara dari sorga: “Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!” Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: “Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia.” Jawab Yesus: “Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. (Yoh 12:20-33)