Bacaan Markus 18:1-8
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”
SAHABAT pelita hati,
Bahwa Tuhan itu Maha Pemurah, Maha Baik dan Maha Pengasih bukan sekedar ucapan belaka. Kebaikan-Nya juga bukan hanya menjadi cerita lama dalam Kitab Suci namun juga banyak kali dialami di masa kini. Karenanya pelita sabda Tuhan hari ini semakin meneguhkan kita untuk tidak bosan dan tidak takut memohon dan memohon kepada-Nya, terlebih di saat kita sedang mengalami pergulatan hidup. Satu hal yang harus diperhatikan adalah jangan pernah merasa lelah untuk tengadah, tak henti untuk berharap dan tak bosan untuk setia.
Sahabat terkasih,
Jika berbicara tentang kesetiaan dalam doa, saya menjadi ingat akan kisah santa Monika, bunda dari santo Agustitus, seorang uskup dan teolog legenda Gereja. Konon setiap hari bunda Monika selalu berdoa dengan bercucuran air mata untuk keselamatan jiwa dan rohani suami dan anak-Nya. Setelah tigapuluh tahun doanya berbuah kebaikan dan keselamatan, suaminya Patrisius yang kafir menjadi kristen dan anaknya yang lama menjadi beban batinnya akhirnya menjadi seorang teolog dan uskup ternama, yakni Uskup Agustinus. Itulah buah dari ketabahan dan kesetiaanya dan tak jemu-jemu memohon kepada-Nya.
Karena lama tidak bertemu,
hati makin merindu.
Berdoalah dengan tak jemu-jemu,
sabda Tuhan kepadaku.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)