Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
“Turutilah ajarannya tetapi jangan mengikuti perbuatannya.” Itulah nasehat Yesus kepada para murid bila berhadapan dengan orang-orang Farisi dan ahli Taurat.
Yang diajarkan ahli Taurat dan orang Farisi adalah baik karena sumbernya adalah hukum Taurat yang suci. Namun perbuatannya tak pantas dicontoh karena mengajarkan tetapi tidak melakukan. Mereka juga suka mencari pujian dan duduk di tempat terhormat. Di balik hidup kesalehannya ternyata ada motivasi tersembunyi, yakni penghormatan diri.
Sejumlah kekurangan dan tabiat buruk orang-orang Farisi dan Ahli-ahli Taurat dipaparkan oleh Yesus. Tujuannya agar para murid tidak mengikuti cara hidup orang-orang munafik itu. Tuhan amat cinta dengan orang yang hidup dalam kerendahan hati. Surga tersedia bagi mereka-mereka ini.
Sahabat terkasih,
Semoga di masa prapaskah ini kita sungguh membangun hidup dalam kerendahan hati. Itulah yang berkenan di hati Tuhan. Bukan kesombongan yang membuat orang menjadi besar. Kerendahan hatilah yang akan menjadikannya ditinggikan. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Sungguh indah pemandangan alamnya,
demikian juga laut baharinya.
Turutilah dan lakukanlah ajarannya,
tetapi jangan perbuatannya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 1:10.16-20
Matius 23:1-12
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Mat. 23:1-12)