Bacaan: Rut. 1:1,3-6,14b-16,22; Matius 22:36-40
Guru hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan denga segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat.22:36-40)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini mengajarkan tentang Hukum Kasih atau Hukum yang Utama. Berawal dari pertanyaan seorang ahli Taurat yang ingin mencobai Tuhan. Tentu dengan tujuan tendensius yakni mencari cara untuk menemukan kesalahan Yesus. Apalagi sebelumnya Tuhan sudah membungkam orang-orang Saduki yang mengajukan pertanyaan kebangkitan. Pertanyaannya sederhana tetapi sesungguhnya jawabannya amat rumit apalagi dalam hukum Yahudi ada ratusan peraturan atau hukum. Seorang ahli Taurat bertanya, “mana hukum yang terutama dalam hukum Taurat?” Dengan tegas dan lugas Tuhan menjawab, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan kasihilah sesama seperti diri sendiri.” Inilah inti dasar dari seluruh hukum yang tercantum dalam Taurat.
Sahabat terkasih,
Mengasihi Allah dan mengasihi sesama pada dasarnya takterpisahkan dan saling mengandaikan. Mereka selalu ada bersama. Bohong jika kita mengaku mengasihi Allah namun kita membenci atau bahkan memusuhi sesama. Ingatlah warta sabda dalam surat Yohanes ini: “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. (1 Yoh 4:20). Allah kita bukanlah Allah yang abstrak tetapi sungguh konkrit dan nyata, yakni dalam diri sesama, terutama yang menderita. Ketika kita mengasihi sesama kita, apalagi yang menderita dan hina dina, sejatinya kita sedang mengasihi Tuhan (bdk.Mat 25:40). Marilah kita menghayati dan berusaha menepati perintah Tuhan ini dalam hidup sehari-hari. Semoga kita tidak menjadi seperti orang Farisi dan Ahli Taurat yang hobby berdebat serta mempermasalahkan aturan-aturan. Jadilah murid Tuhan yang siap menjalankan pewartaan dan ajaran-Nya, yakni mengasihi Tuhan dan sesama. Tetap samangat sahabat.
Sungguh indah taman di belakang rumahmu, taman bunga mawar berduri. Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu, kasihilah sesamamu seperti diri sendiri.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Luar biasa Romo sudah kembali aktif lagi..mengisi renungan yang sangat menginspirasi dan menggugah hati.
Salam sehat selalu
Semoga Romo istoto selalu di berikan kesehatan yang prima panjang umur dan selalu menjadi berkat utk banyak orang
Selamat pagi berkah dalem
Puji Tuhan Romo Istata sudah sembuh dari sakit corona yang menakutkan.
Semoga tidak kambuh lagi, Romo tetap 3S: Sehat, Segar, Semangat sehingga bisa mengisi RH yang bermanfaat bagi pertumbuhan iman kita umat Katolik yang memerlukan santapan rohani setiap hari. Salam damai sejahtera dari Bandung – Palembang.
Tuhan Memberkati.