Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem.
Pelita sabda hari ini melanjutkan kisah tentang Yesus yang berjalan menuju Yerusalem. Ketika sudah dekat, Tuhan berhenti dan memandangi serta menangisinya.
Di tempat Tuhan menangis itu kini dibangun sebuah kapel yang diberi nama Dominus Flevit, yang artinya Tuhan Menangis. Dari tempat ini kita bisa memandangi kota suci (kota lama) Yerusalem serta bangunan Masjid ‘Al Aqsa’ yang semula adalah bangunan bait suci Yerusalem.
Tuhan meratapi kota Yerusalem dan menubuatkan akan hancurnya bait suci. Tembok-temboknya dikepung musuh karena mereka tidak bertobat dan menolak kedatangan-Nya sebagai Mesias.
Sahabat terkasih,
Semoga Tuhan tidak menangis untuk kedua kalinya karena melihat kita umat-Nya hidup jauh dari setia dan tak mengindahkan ajaran kasih-Nya. Ketika kita menampilkan hidup yang congkak, sombong dan tak menampakkan hidup rendah hati, Tuhan akan meneteskan air mata.
Semoga pelita sabda ini menggerakkan hati untuk melakukan aneka macam keutamaan dan kebaikan. Harapannya, Tuhan selalu tersenyum bangga dan gembira menyaksikan umat-Nya. Taat dan setia mewartakan kebaikan kepada sesama. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Tak baik menyimpan rasa benci,
apalagi berniat untuk membalasnya.
Tuhan memandangi kota suci,
meratapi dan menangisinya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Wahyu 5:1-10
Lukas 19:41-44
Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau.”