Bacaan Lukas 19:45-48
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Sahabat pelita hati,
BAIT Suci Yerusalem adalah rumah kudus kediaman Tuhan, pusat ibadah suci orang-orang Israel pada waktu itu. Selangkah lebih maju, Rasul Paulus mengartikan tubuh kita adalah bait roh Kudus, tempat bersemayam roh kudus yang menyucikan hati kita. Karenanya sudah semestinya kita pun menjaga hati agar tetap suci, tidak dicemari oleh keinginan dan pikiran-pikiran negatif apalagi fitnah kepada sesama. Ketika hati kita penuh dengan dendam kesumat sejatinya kita sedang dikuasai oleh roh jahat. Ketika kata-kata kasar yang selalu terlontar, sejatinya kita sedang menjadikan hati kita sebagai ‘pasar’ mengotori hati dan jiwa kita. Kita sedang menjadikan hati sebagai tempat atau sarang penyamun. Karenanya, menjadi kewajiban kita untuk selalu menjaga hati agar roh kebaikan, roh kedamaian singgah dan bersemayam dalam hati.
Sahabat terkasih,
Semoga kita mampu membersihkan hati dan pikiran kita dari segala kesombongan agar dapat melihat dengan jernih setiap peristiwa hidup yang kita alami sebagai karya kasih-Nya. Orang yang bersih hatinya akan percaya bahwa Tuhan selalu terlibat dan melibatkan diri dalam hidup kita. Marilah kita berserah diri kepada-Nya.
Jangan malu untuk bertanya,
agar tidak sesat di jalan.
Hidup pantas di hadapan-Nya,
menjauhi kesombongan dan keserakahan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)