Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem.
Bait Suci Yerusalem adalah rumah kudus kediaman Tuhan, pusat ibadah suci orang-orang Israel pada waktu itu. Karenanya tempat itu harus dijaga kesuciannya, jangan jadikan sebagai “Sarang penyamun”. Tak menjadikannya sebagai tempat untuk meraup untung dan merugikan masyarakat kecil.
Sahabat terkasih,
Selangkah lebih maju, Rasul Paulus mengartikan tubuh kita adalah bait Roh Kudus, tempat Ia bersemayam. Karenanya sudah semestinya kita menjaga hati agar tetap suci, tidak dicemari oleh keinginan dan pikiran-pikiran negatif apalagi fitnah kepada sesama.
Ketika hati kita penuh dengan dendam kesumat sejatinya kita sedang membiarkan diri dikuasai oleh roh jahat. Ketika kata-kata kasar selalu terlontar, sejatinya kita sedang menjadikan hati kita seperti “pasar” dan sarang penyamun. Mari kita menjaga hati agar roh kebaikan, roh kedamaian singgah dan bersemayam dalam hati. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Di Papua, Biawak disebut Soa-soa,
banyak ditemukan saat berkebun.
Rumah-Ku adalah rumah doa,
jangan jadikan sarang penyamun.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Wahyu 10:8-11
Lukas 19:45-48
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.