Bacaan Lukas 1:46-56
LALU kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.” (Lukas 1:46-49)
Kidung Magnificat -azim disebut Kidung Maria- merupakan salah satu kidung terindah di dalam Kitab Suci. Kidung Maria ini sejatinya berisi tentang pernyataan kerendahan hati Sang Matia.
Maria menanggapi pujian Elisabeth atas kunjungan Maria. Elisabeth merasa tak pantas dikunjungi oleh ibu Tuhan, karenanya deret pujian pun mengalir dari sang Elisabeth (lih. Luk 1:39-45). Seakan berbalas pantun, Maria kemudian memuji dan mengagungkan Tuhan. Allahlah yang harus diagungkan, bukan manusia.
Sekali lagi, inilah sikap kerendahan hati Sang Maria. Sebuah pemandangan sikap yang teramat terpuji. Kedua wanita sederhana ini tak saling bersaing meninggikan diri tetapi berlomba untuk mengakui ketidakpantasan diri.
Alangkah indahnya jika setiap pribadi di dalam keluarga, komunitas, lingkungan Gereja maupun di medan kehidupan masyarakat tumbuh sikap hati seperti kedua perempuan suci ini..niscaya hidup damai dan terberkati.
Semoga Anda, sahabat-sahabat pelita hati, dalat menjadi pelopor dan penegak kerendahan hati.
Puruhita rumah samadi,
tempat berdoa dan mengolah hati.
Bunda Maria doakan kami,
agar mampu hidup rendah hati.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem – rm.istoto