Bacaan Lukas 24:13-35
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini sama persis dengan edisi rabu oktaf Paskah, 15 april 2020. Namun kita percaya bahwa sabda Tuhan adalah sabda yang hidup dan kaya akan makna. Bagaikan sumber air, Sabda-Nya tak akan kering dan selalu mengalirkan air segar.
Sahabat terkasih,
Perjumpaan antara dua orang murid yang menuju ke Emaus dengan Tuhan bisa menjadi cermin permenungan untuk kita. Terkadang kita seperti dua murid Emaus itu yang terlalu sibuk dengan pikiran kita sendiri sehingga mata dan hati kita tertutup, tidak peka terhadap kanan kiri dan sekeliling kita, termasuk tidak bisa melihat dan menyadari bahwa Tuhan ada bersama kita. Setidaknya ada dua (2) yang bisa kita renungkan dari kisah penampakan dan perjumpaan ini, yaitu:
- dua orang murid Emaus baru tersadar dan terbuka matanya bahwa yang bersama-sama mereka adalah Tuhan pada saat Dia memecah-mecah roti. Itulah yang sekarang ini selalu kita kenangkan dalam perayaaan ekaristi. Dalam perayaan ekaristi kita diingatkan bahwa Tuhan selalu beserta kita, entah melalui sabda yang kita terima maupun persatuan kita dengan Tuhan melalui penerimaan tubuh kudus-Nya. Dengan kata lain, perayaan ekaristi tak boleh kita lewatkan. Di situlah kita sungguh dipersatukan bukan hanya dengan Tuhan tetapi juga dengan saudara-saudari kita, seluruh umat beriman.
- setelah mengalami penyertaan dan perjumpaan dengan Tuhan kedua orang murid itu hatinya berkobar-kobar dan penuh semangat. Yang semula letih lesu pada saat pulang ke kampung Emaus, kini mereka dengan semangat dan bergegas ke Yerusalem untuk mengabarkan berita gembira itu kepada kedua belas murid. Ada kegembiraan dan semangat baru. Hidupnya semakin lebih hidup. Inilah yang dinamakan buah-buah paskah, buah-buah kebangkitan Tuhan.
Sahabat terkasih,
pengalaman kedua orang murid yang berjalan menuju Emaus mengingatkan kita bahwa Tuhan selalu ada bersama kita, baik dalam hidup sehari-hari maupun dalam perayaan ekaristi. Dalam perayaan ini sungguh merasakan kehadiran Tuhan yang nyata. Dalam perayaan ekaristi kita sungguh-sungguh berjumpa dengan Yesus, bahkan bersatu dengan Dia dalam komuni suci. Oleh karena itu marilah kita sungguh mengharhai dan mencintai ekaristi sebagai sarana perjumpaan dengan Tuhan.
Pagi-pagi pergi ke pasar, membeli bubur untuk sarapan. Semangat harus selalu berkobar. mewartakan kabar gembira Tuhan
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)