Bacaan: Ibrani 10:11-18, Markus 4:1-20
Pada suatu kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat, di tepi danau itu. Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.” (Mrk.4:1-2.20)
Sahabat pelita hati,
MENJADI “Tanah yang baik” adalah tujuan akhir dari setiap orang beriman. Hendaknya kita menjadi tanah yang baik atau subur, sehingga benih yang tertabur dapat tumbuh, berkembang dan menghasilkan buah yang berlipat-lipat. Tanah yang baik adalah tanah yang tidak banyak semak-duri, tidak berbatu atau keras tetapi tanah yang gembur sehingga benih dapat cepat bertumbuh dan mengakar kuat sehingga akhirnya menghasilkan buah yang berlipat-lipat.
Sahabat terkasih,
Kita bertanya diri: apakah aku telah berusaha sekuat tenaga untuk menjadi tanah yang baik? Apa yang telah kita usahakan untuk menyingkirkan semak duri yang membuat kita cenderung iri dan dengki? Apakah aku telah berusaha menggemburkan tanah yang mengeras dengan memupuk hati dengan hidup tulus dan rendah hati? Semoga pelita sabda Tuhan yang selalu kita renungkan setiap hari sungguh merasuk ke hati sanubari dan menjadikan kita pantas menerima rahmat-rahmat-Nya sehingga hidup kita dapat.menghasilkan buah-buah kebaikan yang berlipat.
Rindu seolah-olah membenci, sering begitu padahal begini. Jadikan hati kami suci, tidak iri apalagi mendengki.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
