Bacaan: Yeremia 15:10.16-21, Matius 13:44-46
Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. (Mat. 13:44-46)
Sahabat pelita hati,
KERAJAAN Allah tidak dimengerti sebagai suatu wilayah tetapi sebuah situasi atau suasana di mana manusia mengalami Allah yang meraja. Ini menjadi cita-cita abadi bangsa Israel yang menantikan Kerajaan Allah atau Allah yang meraja. Gambaran Allah meraja secara apik-menarik yang tersurat dalam kitab Kejadian 1-2. Manusia pertama (Adam) dan Hawa yang mengalami hidup dalam damai di Taman Eden. Namun suasana damai itu tercoreng oleh nafsu manusia yang ingin menjadi raja seperti Allah berkat godaan dan bujukan setan. Akibatnya manusia terusir dari taman eden, taman damai dan indah. Dengan kata lain karena nafsu duniawi manusia lah hingga akhirnya mereka hidup di bawah kendali dosa.
Sahabat terkasih,
Tidak sedikit orang, yang karena pangkat, kedudukan atau janji-janji manis akhirnya mengorbankan Tuhan dan imannya. Ingatlah baptis kudus yang telah kita terima merupakan pintu masuk menuju harta terindah yakni keselamatan abadi yang dijanjikan Tuhan yang melebihi segala-galanya. Apakah kita menjaga harta abadi itu? Atau kah kita juga sering tergoda untuk mengorbankannya demi tawaran dan kepentingan dunia semata? Semoga kita memiliki semangat sebagaimana yang tersurat dalam pelita sabda hari ini, siap untuk menjual apa pun demi memperoleh “harta terpendam” dan “mutiara indah” itu. Itulah harta surgawi yang tak ternilai harganya. Jangan gadaikan iman kita terhadap hal-hal dunia yang sifatnya sementara. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi iman anak-anaknya. Orang tua juga menjadi penjaga utama iman yang telah tertanam dalam diri anak-anaknya. Itulah harta terpendam dan mutiara berharga yang harus dijaga. Semoga kita mampu merawat dan menjaganya
Petang telah menjemput malam, saat untuk mengistirahatkan raga. Kerajaan surga bagaikan harta terpendam, dan seperti mutiara berharga.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)