Sahabat pelita kasih,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
“Manakah hukum yang terutama?” Itulah pertanyaan yang ditujukan kepada Yesus. Jawaban Tuhan sangat jelas dan tegas yakni, mengasihi Allah dan sesama. Itulah inti hukum kristiani yang juga menjadi hukum kehidupan pada umumnya. Singkatnya, pelita sabda hari ini menegaskan tentang makna sejati mengasihi Tuhan.
Kasih kepada Allah harus mewujud nyata kepada sesama. Cinta kepada Allah dinyatakan dalam cinta kepada sesama. Tak mungkin mengaku cinta kepada Allah tetapi membenci saudara atau sesamanya.
Penulis Surat Yohanes menyatakan dengan tegas, “…. karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1 Yoh.4:20). Demikian juga, penginjil Matius menegaskan bahwa kasih kepada Allah dinyatakan dalam kasih kepada sesama. “..Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat.25.40b)
Sahabat terkasih,
Marilah menegaskan komitmen kasih kita kepada Tuhan dengan mengasihi sesama, terutama yang lemah dan menderita. Kita tak boleh abai kepada sesama, terutama yang menderita. Di dalam diri orang-orang kecil, lemah, miskin di situlah Tuhan ada. Tetaplah terus berbuat baik kepada sesama. Berkah Dalem.
Ke Borobudur mengantar tamu,
wisatawan dari luar negeri.
Kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu,
kasihilah sesama seperti diri sendiri.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Hosea 14:2-10
Markus 12:28b-34
Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. (Markus 12:28-34)