Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Setiap dari kita pasti memimpikan dan bercita-cita untuk menempati kedudukan yang tinggi dalam karier dan hidup. Karenanya banyak orang berusaha meraihnya dengan berbagai macam cara. Tentu harus menggunakan cara yang benar dan tak melanggar aturan.
Sahabat terkasih,
Dalam pelita sabda hari ini Yesus mengajarkan satu keutamaan kristiani yang bertentangan dengan arus pikiran orang banyak waktu itu. Untuk menjadi pemimpin harus rela menjadi pelayan atau hamba bagi semua. Mengambil cara hidup rendah hati, bahkan rela “memberikan nyawa.” Di sini Yesus memdobrak pola pikir dan paradigma lama, yang hanya memikirkan kebutuhan dan kepentingan diri.
Maka kata kunci dari pelayanan itu adalah “rela berkorban”. Dan inilah yang dilakukan oleh Tuhan hingga merelakan nyawa-Nya di kayu salib Golgota demi karya penebusan dan penyelamatan manusia.
Sahabat terkasih,
Semoga kita dapat meneladan Tuhan dalam melaksanakan tugas, karya dan panggilan hidup kita masing-masing. Marilah “memberikan nyawa” _alias_ mengerahkan seluruh tenaga dan perhatian kita sesuai dengan panggilan masing-masing dan tanggungjawab yang kita emban. Tetap semangat agar hidup kita berlimpah berkat.
Di Jakarta dulu ada metro mini,
entahlah riwayatmu kini.
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
1 Petrus 1:18-25
Markus 10:32-45
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mrk 10:42-45)