Sahabat pelita hati,
KITA berjumpa dengan ajaran Yesus tentang “Hukum yang Utama dan Terutama”, yakni hukum.kasih. Hukum Kasih atau Hukum yang Terutama adalah mengasihi Allah dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Inilah dua matra kehidupan bagi orang beriman. Mengasihi Allah dan mengasihi sesama tak terpisahkan dan saling mengandaikan. Penulis Surat Yohanes mewartakan: “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. (1 Yoh 4:20)._ Allah itu sungguh ada, nyata dan kronkret. Ia ada dan bersemayam dalam diri sesama, terutama yang menderita. Ketika kita mengasihi sesama apalagi yang menderita dan hina dina, sejatinya kita sedang mengasihi Tuhan _(bdk.Mat 25:40).
Sahabat terkasih,
Marilah kita mewujudnyatakan hukum kasih yang teramat indah ini. Memang tidak mudah tetapi inilah yang menjadi keharusan dan kewajiban sebagai pengikut Tuhan. Semoga kita sungguh menjadi pejuang dan pelopor kasih serta kebaikan di medan perjuangan hidup kita. Selamat hari Minggu. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Menampak indah bunga melati, mekar bersama mawar berduri. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, mengasihi sesama seperti diri sendiri.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Keluaran 22:21-27
Tesalonika 1:5c-10
Matius 22:34-40
Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: Guru hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat.22:34-40)