Sahabat pelita hati,
TAK terasa setahun berlalu,
hingga tiba di ujung waktu,
Desember hari ketigapuluh satu.
Tigaratus enampuluh hari, putaran masa tlah kita tapaki,
bukit kehidupan kita daki,
jalan terjal dan berliku kita lalui.
Ada banyak kisah cerita, sederet suka cita, juga duka derita.
Ada banyak berkah yang kita terima,
ada banyak salah dan juga cacat cela.
Ada banyak pengalaman penuh kenangan,
ada pula yang harus dilupakan.
Bersyukur hingga di detik ini,
Dia tak berhenti megasihi,
rahmat-Nya mengalir tiada henti.
Saat bagi kita untuk memperbaharui diri,
dan membangun komitmen hati
Duaribu delapan belas akan segera berlalu dan pergi,
duaribu sembilan belas siap ‘tuk mengganti.
Semoga kisah cerita sepanjang tahun ini,
memacu jiwa ‘tuk bergiat diri,
menggapai asa untuk berprestasi.
Kami percaya, tanpa-Mu ku tak mampu,
tanpa-Mu semangat hidup jadi membeku,
tanpa-Mu hidup tak menentu.
Kini terimalah doa kami ya Tuhan,
doa sederhana yang penuh ketidakpantasan,
namun berharap dan memohon kerahiman,
kepada-Mu Sang Pemilik kehidupan.
Tuhan Sang pemilik kehidupan,
syukur dan terima kasih kami panjatkan,
atas penyertaan-Mu dalam peziarahan ini,
sepanjang tahun 2018 ini.
Di penghujung tahun ini,
kami persembahkan kembali,
segala perjuangan dan daya upaya kami,
kepada-Mu Hyang Maha Ilahi.
Ya Tuhan,
kini kami akan menyongsong tahun baru,
semoga berkat-Mu melimpah selalu.
Doa sederhana ini dihunjukkan kepada-Mu,
melalui Yesus putera-Mu,
Tuhan, juru selamat dan penebusku
Dimuliakanlah nama-Mu,
kini dan selalu,
di setiap masa dan setiap waktu. ***
Kalau ada jarum yang patah,
jangan simpan di dalam peti.
Kalau ada tutur kata yang salah,
sudilah kiranya mengampuni.
Jika ada sumur di ladang,
bolehlah kita menumpang mandi.
Jika tak ada aral melintang,
pelita hati tetap hadir di setiap pagi.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)