DUA bacaan suci hari ini, 1Raja-raja 17:+0-16 dan Injil Markus 17:10-16 menarik untuk dibaca dan direnungkan karena sama berbicara tentang sosok janda miskin.
Hal yang menarik bukan pada kemiskinannya, melainkan pada pemberian seluruh diri yang total.
Janda miskin di Sarfat memenuhi permintaan Nabi Elia untuk dibuatkan sebuah roti bundar. Dengan itu, bukannya persediaan tepung dan minyaknya akan habis, melainkan bertambah sesuai firman Tuhan: “tepung dalam tempayan itu tak akan habis, dan minyak dalam buli-buli tak akan berkurang.”
Demikian juga janda miskin pada zaman Yesus yang memasukkan uang dua peser, yaitu satu duit ke dalam kotak persembahan.
Inilah persembahan seluruh diri, apa yang ada padanya. Dan Tuhan Yesus memuji pemberian janda miskin ini: “Sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak… Janda itu memberi dari kekuarangannya, semua yang ada padanya, seluruh dirinya.”
Dari dua kisah janda ini, saya terdorong untuk memberikan diri saya seutuhnya dalam pelayanan penuh kasih, demi kemuliaan Tuhan, berkembangnya Kerajaan Allah dan kebaikan sesama.
Sebab saya yakin dan percaya, bahwa dengan pemberian diri seutuhnya ini, segenggam cinta dalam tempayan hatiku tak akan pernah habis dan sedikit minyak kasih dalam buli-buli hatiku rak akan pernah kering.
Malahan dalam Tuhan Yesus, justru cinta dan kasihku semakin bertumbuh dalam kelimpahan.
Doaku: Ya Tuhan Yesus, ajarilah saya memberi seluruh diri saya dalam.pelayanan penuh kasih, demi kemuliaan nama-Mu, berkembangnya Kerajaan Allah dan demi kebaikan sesama. Tuhan tambahkanlah cinta dalam tempayan hatiku dan kasih dalam buli-buli hatiku. Amen.