PADA tanggal 25 Mei, Ordo Karmel (O.Carm) merayakan pesta Santa Maria Magdalena de Pazzi (1566-1607), seorang rubiah Karmelites dan mistika istimewa dari Italia. Dia mengalami puncak persatuan kasih dengan Tuhan (mistik) secara amat istimewa.
Jalan menuju pengalaman itu dipersiapkan Tuhan sejak dia masih belia. Sebagai puteri bangsawan yang umumnya dipersiapkan untuk menikah, dia justru mengucapkan kaul keperawanan pada usia 10 tahun, sebulan setelah dia menerima komuni pertama (persatuan kudus dengan Yesus).
Pada usia 16 tahun, Katarina masuk biara rubiah Karmelites, karena dengan itu dia bisa menerima komuni kudus setiap hari. Waktu itu umat belum boleh menerima komuni tiap hari).
Setahun kemudian, Katarina yang mengambil nama biara Maria Magdalena sakit keras. Pemimpin biara mengijinkannya untuk mengucapkan kaul (janji mempersembahkan diri seutuhnya kepada Yesus) secara privat.
Sesaat kemudian, dia mengalami ekstase (puncak samadi di luar kesadaran diri) selama dua jam. Hal itu terulang setiap kali dia menerima komuni sampai empat puluh hari berturut-turut. Ekstase ini penuh dengan pengalaman bersatu dengan Tuhan dan penglihatan mengagumkan tentang kebenaran ilahi.
Bapa pengakuannya meminta agar Maria Magdalena mendiktekan pengalamannya itu kepada seorang suster lain. Hasilnya lima volume buku. Yang pertama merekam ekstase dari Mei 1584 hingga hari Pentakosta. Inilah persiapan bagi lima tahun pencobaan dan penderitaan bersama Tuhan Yesus yang menderita.
Di sana, Tuhan Yesus menunjukkan api penyucian sehingga dia memahami keadilan Tuhan. Yesus memintanya berdoa bagi mereka yang masih perlu dibersihkan dalam api penyucian, yakni jiwa-jiwa dari orang yang saat wafat masih materialistik, tanpa belas kasih, penuh dosa, dan sombong. Mereka harus dimurnikan dengan kasih Allah.
Maria Magdalena mengalami kasih Tuhan yang amat istimewa, karena boleh menderita bersama dengan Tuhan Yesus.
Dia berkata, “Mereka yang mengingat penderitaan Yesus dan mempersembahkan kepada-Nya penderitaan mereka kepada Tuhan melalui penderitaan Yesus merasakan sakitnya itu amat manis dan menyukakan.”
Menderita secara mendalam bersama Tuhan Yesus mendatangkan sukacita tak terkatakan. Itulah pengalaman kasih istimewa amat langka dari Santa Maria Magdalena.
Kamis, 25 Mei 2023
Pesta Santa Maria Magdalena de Pazzi
Alherwanta, O. Carm.
PS: Bacaan misa diambil dari Kidung Agung 5: 4b; 8: 6-7 dan Injil Lukas 10: 38-42. Keduanya berbicara tentang kasih ilahi yang memukau hati nan murni.