Home BERITA Pengharapan pada Perjamuan Tuhan

Pengharapan pada Perjamuan Tuhan

0
Ilustrasi: Yesus memberi makan orang banyak. (Ist)

Yes 25:6-10a dan Mat 15:29-37

Nabi Yesaya melukiskan tentang zaman baru saat Mesias yang dijanjikan datang. Tuhan akan menghapuskan air mata dari wajah kita.

Ada sukacita melimpah, kain kabung dikoyakkan-Nya, maut ditiadakan-Nya dan aib dihapuskan-Nya.

Tuhan menghujankan pengampunan dan pembersihan dari surga. Hanya orang yang berani menghadap hadirat Tuhan dengan hati terbuka dan rendah hati, dia akan menikmati sukacita Tuhan.

Bahkan Tuhan menyediakan perjamuan dan mengajak semua orang ikut menikmati.

Ramalan Yesaya ini menjadi sangat nyata dalam diri dan karya Yesus. Penginjil Matius menyatukan peristiwa penyembuhan dan perbanyakan roti, untuk menunjukkan bahwa Mesias yang dijanjikan itu memenuhi semua kebutuhan manusia.

Dalam Yesus yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang bisu berbicara dan yang mati dibangkitkan.

Tapi bagi Yesus hal ini tidak cukup. Yesus mengajak para murid-Nya dan kita semua untuk peduli pada situasi manusia yang bersusah, yaitu kelaparan. “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini….”

Yesus mau agar apa yang ada pada kita, diberikan untuk yang membutuhkan: “Berapa roti yang ada padamu?”.

Kepedulian itu harus dimulai dari yang kecil dan sederhana, yang kelihatan tidak berarti.

Tujuh roti dan beberapa ekor ikan kecil, sesuatu yang tidak seberapa banyak, tapi jika diberikan dengan tulus hati, maka di dalam Yesus dan bersama Dia, orang akan terpuaskan: mereka semua makan sampai kenyang; dan akan terjadi kelimpahan, potongan roti yang sisa tujuh bakul penuh.

Kisah perbanyakan roti mau melukiskan perjamuan yang diadakan Tuhan seperti yang diramalkan Yesaya.

Bagaimana sikap kita? Di masa Adven ini, mari kita membangun sikap peduli kepada sesama dan berbagi dengan mereka yang berkekurangan.

Maka Tuhan akan memperbanyak apa yang kita punyai, bahkan menganugerahkan kita berkat melimpah.

Selamat pagi. Salam dan doa berkatku.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version