Home BERITA Penginjilan Tanpa Khotbah

Penginjilan Tanpa Khotbah

1
Tabitha (Dorkas), orang baik hati yang dikasihi para janda

Bacaan 1: Kis 9:31-42

Injil: Yoh 6:60-69

Salah satu panggilan penting umat katolik adalah bermisi, yaitu pewartaan. Setiap umat katolik punya tugas penginjilan dimanapun dan kapanpun. Paus Paulus VI melalui himbauan apostolik Evangelii Nuntiandi, mengajak setiap umat katolik bermisi mewartakan injil kepada setiap orang yang dijumpainya.

Konsili Vatikan II mendefinisikan keluarga Katolik sebagai “Gereja rumah tangga”, bertanggung jawab mewartakan Injil kepada anak-anaknya.

Namun jangan salah paham, bahwa menginjili bukan berarti harus berkhotbah.

Penginjilan bisa dengan tindakan keseharian yang mencerminkan cara hidup Kristus, sehingga setiap orang yang melihat langsung mengenalinya sebagai teladan Yesus Kristus.

Saat ini banyak bermunculan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) di setiap paroki, sebagai program pembinaan dan pelatihan umat Katolik untuk mewartakan Injil kepada orang-orang yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Ibu Teresa adalah contoh kongkret penginjilan tanpa kata-kata, dengan tindakan kasihnya yang nyata ia memperkenalkan Yesus Kristus.

Dalam bacaan hari ini Petrus menghidupkan seorang perempuan Yope yang baik yaitu Tabitha (Dorkas). Ia banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah (Kis 9:36), melayani janda-janda dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan

Mungkin kita membayangkan seperti Ibu Teresa.

Tabitha mengalirkan kasih Allah dengan terjun langsung ke lapangan, menolong orang dengan apa yang dimilikinya. Sehingga ia sangat dikasihi orang-orang, ia menginjili tanpa khotbah.

Kepeduliannya telah membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.

Begitu juga dengan Petrus dan para murid, setelah menerima kuasa ilahi dan pencurahan Roh Kudus, banyak menolong orang melalui mukjizat penyembuhan dan menghidupkan Dorkas.

Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.

Menjadi murid Yesus memang tidak mudah, ajaran dan sabda-Nya kadang terasa tidak masuk akal.

Seperti ajaran “Roti Hidup” kemarin, terasa “keras” diterima oleh orang-orang Yahudi. Sehingga mereka yang memahami lewat mata dunia mundur satu persatu sebagai murid-murid-Nya. Bahkan Tuhan Yesus sendiri menantang para pengikut-Nya:

“Apakah kamu tidak mau pergi juga?”

Namun Petrus mewakili kita semua dengan jawabannya yang jitu,

“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?

Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

Pesan hari ini

Penginjilan tak melulu soal khotbah. Tindakan nyata dan perilaku keseharian adalah penginjilan yang sejati.

Ibu Teresa, Tabitha dan Petrus telah memberi teladan tentang hal itu.

“Tindakan membuktikan siapa seseorang; kata-kata hanya membuktikan siapa yang mereka inginkan.”

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version