- Bacaan 1: 1Yoh. 4:11-18
- Injil: Mrk. 6:45-52
Sekitar bulan Juni 2023 lalu ada sebuah lagu sempat viral di platform spotify, berjudul “Penjaga Hati”. Sepenggal liriknya adalah:
“Kau dan aku sempurna, semoga ada cara tuk terus bersama.
Selalu ku tunggu. Tak mau berlalu, Kau dan aku…”
Secara keseluruhan lagu ini memiliki makna mendalam tentang perasaan cinta terhadap seorang yang dikasihi. Cerminan perasaan cinta yang kuat terhadap seseorang dan rela melakukan apapun demi orang yang dicintainya.
Keinginan untuk terus bersama dan tidak mau terpisah. Rasa takut kehilangan kadang bisa membuat seseorang tidak bisa membangun relasi tulus dengan-Nya dan sesama.
Saat para murid sendirian dalam perahu terombang-ambing angin sakal, mereka merasakan rasa kehilangan pegangan. Saya bisa membayangkan, malam-malam menjelang subuh di tengah Danau Galilea diterpa angin sakal tentu amat menakutkan karena saya pernah merasakannya.
Dalam situasi seperti itu, seseorang bisa kehilangan akal.
Para murid sesaat kehilangan iman akan Kristus, bahkan mengira Dia adalah hantu (karena berjalan diatas air) sebelum bersabda,
“Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (dan angin pun reda).
Bersama Tuhan, hati menjadi tenang sebab Dia-lah “Penjaga Hati” kita.
Allah adalah kasih dan kasih-Nya sempurna. Kematian Kristus di kayu salib merupakan ungkapan tertinggi dari kasih-Nya itu. Hal itu pulalah yang membuat kita saling mengasihi satu sama lain, sebab kita adalah anak-anak-Nya.
- Kita dikaruniai mendapat bagian dalam Roh-Nya.
- Kita telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juru Selamat dunia.
- Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
- Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Pesan hari ini
Tuhan Yesus adalah “Penjaga Hati”-ku, Dia-lah yang membuatku nyaman dan tenang.
Dia-lah Sang Juru Selamat manusia yang mencerminkan kasih Allah Bapa yang sempurna.
“Percayalah kepada Tuhan Yesus karena Dia yang mengendalikan segalanya.”